IBU
ibu
helai rambutmu sudah panjang dan memutih
satu-satu gugur
dan terbang pelan
ditimang-timang angin
ada dalam ratusan luka
yang membelah kulit dan nadimu
melewat ribu duri
yang pelan-pelan menusuk kaki
menghela sunyi
yang terlampau hening
Pada segalanya
engkau ajarkan dengan pelan
sambil tersenyum
dan menyeka keringat
yang bulirnya mengalir
dari keningmu
yang bergurat-gurat letih
saat embun basah pagi menempel
sampai aku tergelung dibalik selimut
baru terbangun
waktu hari terlanjur berlari
setengah kepala
sementara engkau sudah
menjerang nasi
menyapu rumah
dari kala dimana ayam jantan saja
enggan menggeliat
Ibu
waktu aku melanglang pergi
di pengembaraan ke seberang negeri
sebalik badanmu tersembunyi dibalik pintu
dan sebaliknya lagi
menjulur tangan melambai-lambai
dalam untaian doa
ibu
aku sangat rindu
tentang kita
seperti dulu
salam santun senja
by: Senja Kamboja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar